Batasi Ketergantungan Ponsel Dengan Aplikasi Offtime
Ide aplikasi berasal dari seorang psikolog, Alexander Steinhart, yang sekarang menjabat CEO Offtime. Bekerjasama dengan Universitas Humboldt di Berlin dan bergabung dengan co-founder dan desainer Michael Dettbarn. Tim Offtime dibiayai dengan dana pemerintah EXIST, yang berencana merilis versi premium akhir tahun ini, atau awal 2015.
Berbeda dengan pesaingnya, Offtime sepertinya akan menargetkan model bisnis, yakni menjual aplikasi versi label-putih ke perusahaan-perusahaan. Setidaknya sudah ada satu mitra lisensi yang siap memulai pada bulan November, tetapi Offtime menolak untuk mengungkap namanya.
Cara Bekerja
Aplikasi ini dirancang agar Anda bisa beristirahat tanpa melewatkan hal penting. Telepon dari daftar kontak utama mampu menembus pertahanan aplikasi (seperti pasangan atau anak), tetapi sebaliknya, menutup jalur panggilan, teks, dan email. Offtime juga bisa menanggapi inbox atas nama Anda secara otomatis, sambil mempertahankan log aktivitas sensitif dari segala hal terlewatkan sehingga Anda bisa mengejar ketinggalan dengan cepat.
Offtime juga memberikan catatan yang sama tentang penggunaan ponsel Anda, menyusun lama waktu yang Anda habiskan pada perangkat, bahkan merinci aplikasi individu mana yang menyedot waktu terbesar. Dan sementara dalam mode Offline, aplikasi ini cukup pintar untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu, seperti jika ada orang yang menelepon Anda enam kali berturut-turut, berarti itu masalah darurat.
Sebuah studi di Humboldt University menemukan bahwa pengguna "membuka" ponsel mereka 63 kali per hari. Setelah menggunakan aplikasi semacam Offtime, jumlahnya menurun menjadi setidaknya dua jam per hari.
Bagi Anda yang tidak ingin membatasi diri dari ponsel kesayangan, sudah bisa mengunduh Offtime gratis di Play Store
0 komentar:
Posting Komentar